Friday, April 3, 2009

Kampung Kota Lama

Karakteristik Kota Lama pesisiran di Asia pada umumnya memiliki kesamaan. Kesamaan tersebut terletak pada sifatnya yang hibrid (baik secara fisik maupun sosial / multi -etnis dan multi kultur), memiliki akses langsung terhadap perairan, muncul karena efek samping kegiatan pelabuhan atau persinggahan, dalam proses pertumbuhannya terintervensi kolonialisme atau persebaran agama / kepercayaan yang beragam.
Secara fisik komponen Kampung Kota Lama pesisiran terdiri dari : pelabuhan, perkampungan menurut etnis (misalnya : Kampung Melayu, Kampung Arab, Kampung Cina, Kampung Bugis, Kampung Makasar, Kampung Bali, dll), pasar, pergudangan, bangunan ibadat (bangunan kelenteng, bangunan masjid, bangunan Pura atau Candi). Keberadaan kampung kontribusinya terhadap eksistensi Kota (di masa lalu) lebih terkait dengan aspek politik :
  1. Peraturan pembentukan kampung menurut etnis dikeluarkan pada masa penjajahan Belanda dengan tujuan pemerintah dapat dengan mudah mengawasi setiap pergerakan penduduk yang tidak saja dibedakan dalam hal nama kampung namun juga pakaian yang digunakan.

  2. Pemerintah VOC menyerahkan sepenuhnya pengaturan warga sesuai dengan adat istiadat dan hukum lokal. Hukum yang mengatur warga pribumi berdasarkan hukum Islam, dan untuk warga lain disesuaikan dengan adat istiadat yang berlaku, diturunkan dari nenek moyangnya.

  3. Menempatkan permukiman penduduk ’pribumi’ sebagai penyangga di luar pusat kota dengan memberikan keleluasaan bagi penduduk ’pribumi’ untuk membuka lahan pertanian-perkebunan secara swasembada sehingga VOC tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menghidupi mereka.

  4. Perkampungan di luar pusat kota diharapkan dapat melindungi pusat kekuasaan yang terletak di dalam benteng.

KOTA LAMA MALAKA

Akses menuju Kota Lama Malaka (Dok.Pribadi, Agust 2002)

Kampung Cina (Dok.Pribadi, Agust 2002)

Kuil di Kampung Cina Bersebelahan dengan Masjid Keling
(Dok Pribadi, Agust, 2002)


Kompleks Bangunan Merah (Dok Pribadi, Agust, 2002)

Masjid Keling (Dok.Pribadi, Agust, 2002)

No comments:

Post a Comment